Selasa, 20 Ogos 2013

TANGISAN DALAM KERINDUAN

Dalam kerinduan ini
Ku menatap gambar wajahmu di ruang kamar
Rintahan asmara kau dan aku
Kini tinggal memori yang menghiris di kalbu

Duhai bayu
Sampaikan salam pada dirinya
Nyatakan betapa kini perpisahan
Semua kuredhai

Dalam tangisan yang syahdu
Kau mendustai percintaan diriku
Setelah aku memberi segala-galanya
Pengorbanan ku kau persiakan
 

Oh mengapa
Tangisan dalam kerinduan ini
Menjadi kehidupanku tidak menentu
Keretakan bak dihempas kaca
Oh mengapa
 

Ku masih merinduimu
Walau tidak dijodohkan
Suratan takdir telah menentukannya

Kumasih menyintaimu
Hingga ke akhir hayatku
Biarku simpan perasaaan ini¡­ kasih

Izinku membawa diri
Oh bayu sampaikan salam perpisahan
Oh.. dari ku


Khamis, 15 Ogos 2013

Saat AKu memilih Pergi

Tidak ada yang perlu aku sesali saat aku memilih melangkahkan kaki menjauh darimu, tidak ada yang harus aku tangisi saat aku harus pamit pergi dari harimu. Aku memang harus pergi dan memutuskan untuk sendiri. Sendiri lebih baik saat ini, karena dengan begitu hati ini hanya akan mencintai Dia Sang Pemilik Hati.

          Aku bukan lah manusia sempurna, aku tetap ingin dicinta dan juga mencinta, tapi bukan cinta yang berakhir dengan derita, bukan cinta yang akan menyiksa. Aku ingin mencinta dengan indah, aku ingin mencinta dengan berbuah pahala, aku ingin cinta yang menghantarkan aku ke surga-Nya.
          Lelakiku, aku izin pergi dari harimu, bukan karena rasa itu telah hilang, aku akan tetap menantimu menjemputku menuju mahligai cinta yang akan dihujani pahala.
          Mungkin ini saatnya aku untuk berbenah diri, mengkhusukan hati bercinta dengan Ilahi Rabbi tanpa menduakan cinta-Nya.
          Aku akan tetap meminta kepada-Nya, agar kamu selalu dalam penjagaan-Nya. Meminta agar disana pun kamu tengah berbenah diri untuk menjemputku menuju surga-Nya.
          Lelakiku, disampingmu saat ini mungkin ada beribu wanita cantik menawarkan keindahannya untuk bisa menjadi pendamping hidupmu, tapi aku disini? Tak mampu aku menjual keindahan dihadapanmu, aku pasrahkan kepada-Nya, aku berserah atas segala ketetapan-Nya berharap disana hatimu selalu dalam penjagan-Nya. Amin
          Bukan aku menyerah dengan keadaan, bukan aku menyerah atas suratan yang telah dibingkai-Nya. Aku hanya menyerahkan segala sesuatunya kepada Sang Maha sebaik-baiknya Pengambil Keputusan. Biarkan Dia yang memutuskan yang terbaik untuk kita.
          Hidup didunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia – sia tanpa guna. Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kuserahkan kepada Allah Yang Maha Tahu apa yang terbaik bagiku.
          Aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik menurutku belum tentu yang terbaik menurut Allah S.W.T. bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginan dan harapanku sendiri.
          Pengetahuan tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya, Dia tahu awal, akhir dan segala – galanya.
          Sekali lagi betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetap hatiku harus ku persiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku.
          Saat aku memutuskan untuk menjauh darimu, disisiku saat ini ada lelaki yang menantiku untuk membuka hati, lelaki yang menerima aku apa adanya, lelaki yang mencintaku dengan begitu tulus sekalipun dia tahu bahwa ada kamu dihati aku. Tak pernah aku mampu membayangkan, bagaimana jika aku ada di posisinya, mencinta saat orang yang dicintainya tengah menunggu belahan jiwa yang lain.
          Aku bukannya ingin memberinya sebuah cerita, tapi ketulusannya mampu meluluhkan hatiku, mengisi kekosongan bilik hatiku, yang seharusnya kamu yang mengisi.
          Namun saat itu pula, aku sadar tidak seharusnya aku mengorbankan dia, menjadikannya yang kedua dihatiku, mengotori hatiku dengan mencintanya, tidak! Aku tidak boleh melakukan itu.
          Lelaki ku, islam mengajarkan kepada ku banyak hal tentang cinta, aku ingin menjadi yang halal untuk kau cintai. Aku ingin menjadi wanita yang halal yang akan memberikan mu senyuman disetiap pagi, aku ingin menjadi yang halal yang akan kau bagi rasa suka dan dukamu kepadaku.
          Seandainya Allah mentakdirkan cukup sampai disini kisah kita, aku hanya ingin mengucapkan berjuta terima kasih kepadamu, engkau telah menemani hariku menuju kedewasaan, engkau telah mendampingiku melewati fase metamorfosa kehidupan, engkau selalu menjagaku saat dunia mulai kejam dengan keblingsatan makhluk-Nya.
          Dan satu yang harus kamu tahu, kehadiran cinta dihatiku atas dirimu, bukan aku yang mau, rasa ini Anugerah dari yang Maha Kuasa, kamu tidak bisa seutuhnya menyalahkan diriku atas rasa ini. Dengarlah sebait do’a terakhir yang akan ku rangkai untukmu :

Wahai Allah,
Ampuni aku yang telah mencintainya,
Ampuni aku yang telah menyimpannya dihatiku,
Engkau Maha Mengetahui apa yang aku rasa
Engkau Maha Mengetahui apa yang ada didalam hatiku,
Aku ingin mencintanya dengan indah,
Aku ingin mencintanya dengan restu-Mu.
Aku ingin mencintanya dengan ridho-Mu.
Jika dia yang terbaik menurut pandangan-Mu
Bukalah hati nya untukku,
Satukanlah hatinya dengan hatiku,
Izinkanlah kami bersama untuk menggenapi setengah Dien-Mu, mengikuti Sunah Rasul-Mu.
Jadikanlah aku wanita terindah dan terakhir untuknya,
Dan jadikanlah dia lelaki terindah dan terakhir untukku.
Namun jika dia bukan jodohku
Berikanlah aku pengganti yang lebih baik darinya,
Yang lebih soleh darinya,
Yang mampu membahagiakanku di dunia dan diakhirat,
Yang mampu menjadikanku begitu berharga untuk dicintai,
Yang akan menjadikanku istrinya didunia dan diakhirat.
Ya Rabb, pasrahkanlah aku atas takdir-Mu.
Ikhlaskanlah aku atas ketetapan-Mu.
Sesungguhnya hanya Engkaulah yang mengetahui apa yang terbaik untuk hidupku.
Aku berserah pada-Mu.
Kabulkanlah do’a ku.
Amiin.

       Dan kata terakhir untukmu : Lelakiku, semoga engkau selalu berbahagia disana, semoga engkau selalu dalam lindungan-Nya, semoga Allah selalu permudah setiap urusanmu, dan semoga engkau tetap istiqomah dijalan-Nya. Amin