Khamis, 15 Ogos 2013
Saat AKu memilih Pergi
Tidak ada yang perlu aku sesali saat aku memilih melangkahkan kaki menjauh darimu, tidak ada yang harus aku tangisi saat aku harus pamit pergi dari harimu. Aku memang harus pergi dan memutuskan untuk sendiri. Sendiri lebih baik saat ini, karena dengan begitu hati ini hanya akan mencintai Dia Sang Pemilik Hati.
Aku
bukan lah manusia sempurna, aku tetap ingin dicinta dan juga mencinta,
tapi bukan cinta yang berakhir dengan derita, bukan cinta yang akan
menyiksa. Aku ingin mencinta dengan indah, aku ingin mencinta dengan
berbuah pahala, aku ingin cinta yang menghantarkan aku ke surga-Nya.
Lelakiku,
aku izin pergi dari harimu, bukan karena rasa itu telah hilang, aku
akan tetap menantimu menjemputku menuju mahligai cinta yang akan
dihujani pahala.
Mungkin ini saatnya aku untuk berbenah diri, mengkhusukan hati bercinta dengan Ilahi Rabbi tanpa menduakan cinta-Nya.
Aku
akan tetap meminta kepada-Nya, agar kamu selalu dalam penjagaan-Nya.
Meminta agar disana pun kamu tengah berbenah diri untuk menjemputku
menuju surga-Nya.
Lelakiku,
disampingmu saat ini mungkin ada beribu wanita cantik menawarkan
keindahannya untuk bisa menjadi pendamping hidupmu, tapi aku disini? Tak
mampu aku menjual keindahan dihadapanmu, aku pasrahkan kepada-Nya, aku
berserah atas segala ketetapan-Nya berharap disana hatimu selalu dalam
penjagan-Nya. Amin
Bukan
aku menyerah dengan keadaan, bukan aku menyerah atas suratan yang telah
dibingkai-Nya. Aku hanya menyerahkan segala sesuatunya kepada Sang Maha
sebaik-baiknya Pengambil Keputusan. Biarkan Dia yang memutuskan yang
terbaik untuk kita.
Hidup
didunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia – sia tanpa
guna. Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun
yang terjadi kuserahkan kepada Allah Yang Maha Tahu apa yang terbaik
bagiku.
Aku
harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik menurutku belum tentu
yang terbaik menurut Allah S.W.T. bahkan sangat mungkin aku terkecoh
oleh keinginan dan harapanku sendiri.
Pengetahuan
tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan
Allah menyelimuti segalanya, Dia tahu awal, akhir dan segala – galanya.
Sekali
lagi betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetap hatiku harus ku
persiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku.
Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku.
Saat
aku memutuskan untuk menjauh darimu, disisiku saat ini ada lelaki yang
menantiku untuk membuka hati, lelaki yang menerima aku apa adanya,
lelaki yang mencintaku dengan begitu tulus sekalipun dia tahu bahwa ada
kamu dihati aku. Tak pernah aku mampu membayangkan, bagaimana jika aku
ada di posisinya, mencinta saat orang yang dicintainya tengah menunggu
belahan jiwa yang lain.
Aku
bukannya ingin memberinya sebuah cerita, tapi ketulusannya mampu
meluluhkan hatiku, mengisi kekosongan bilik hatiku, yang seharusnya kamu
yang mengisi.
Namun
saat itu pula, aku sadar tidak seharusnya aku mengorbankan dia,
menjadikannya yang kedua dihatiku, mengotori hatiku dengan mencintanya,
tidak! Aku tidak boleh melakukan itu.
Lelaki
ku, islam mengajarkan kepada ku banyak hal tentang cinta, aku ingin
menjadi yang halal untuk kau cintai. Aku ingin menjadi wanita yang halal
yang akan memberikan mu senyuman disetiap pagi, aku ingin menjadi yang
halal yang akan kau bagi rasa suka dan dukamu kepadaku.
Seandainya
Allah mentakdirkan cukup sampai disini kisah kita, aku hanya ingin
mengucapkan berjuta terima kasih kepadamu, engkau telah menemani hariku
menuju kedewasaan, engkau telah mendampingiku melewati fase metamorfosa
kehidupan, engkau selalu menjagaku saat dunia mulai kejam dengan
keblingsatan makhluk-Nya.
Dan
satu yang harus kamu tahu, kehadiran cinta dihatiku atas dirimu, bukan
aku yang mau, rasa ini Anugerah dari yang Maha Kuasa, kamu tidak bisa
seutuhnya menyalahkan diriku atas rasa ini. Dengarlah sebait do’a
terakhir yang akan ku rangkai untukmu :
Wahai Allah,
Ampuni aku yang telah mencintainya,
Ampuni aku yang telah menyimpannya dihatiku,
Engkau Maha Mengetahui apa yang aku rasa
Engkau Maha Mengetahui apa yang ada didalam hatiku,
Aku ingin mencintanya dengan indah,
Aku ingin mencintanya dengan restu-Mu.
Aku ingin mencintanya dengan ridho-Mu.
Jika dia yang terbaik menurut pandangan-Mu
Bukalah hati nya untukku,
Satukanlah hatinya dengan hatiku,
Izinkanlah kami bersama untuk menggenapi setengah Dien-Mu, mengikuti Sunah Rasul-Mu.
Jadikanlah aku wanita terindah dan terakhir untuknya,
Dan jadikanlah dia lelaki terindah dan terakhir untukku.
Namun jika dia bukan jodohku
Berikanlah aku pengganti yang lebih baik darinya,
Yang lebih soleh darinya,
Yang mampu membahagiakanku di dunia dan diakhirat,
Yang mampu menjadikanku begitu berharga untuk dicintai,
Yang akan menjadikanku istrinya didunia dan diakhirat.
Ya Rabb, pasrahkanlah aku atas takdir-Mu.
Ikhlaskanlah aku atas ketetapan-Mu.
Sesungguhnya hanya Engkaulah yang mengetahui apa yang terbaik untuk hidupku.
Aku berserah pada-Mu.
Kabulkanlah do’a ku.
Amiin.
Langgan:
Catatan (Atom)